Sunday, May 19, 2013

gara-gara wortel, pagi dinanti


sebelum Anda memutuskan untuk terus membaca catatan ini, pastikan jika seluruh tubuh Anda sudah bebas. bebas dari tali BH yang mencengkeram seharian, bebas dari baju ketat bahan lateks yang merekam sempurna lekuk tubuh, dan yang paling penting bebas dari belenggu norma yang secara tidak sadar "menghantui" serabut rasa dan seonggok otak ketika harus bersua.

sudah bebas? nah silakan menikmati...

gara-gara wortel, pagi dinanti
pagi saya diwarnai dengan kegiatan yang "baru" yaitu harus mengolah wortel dalam berbagai rupa, berbagai bentuk, berbagai gaya. maklumlah menjadi perempuan yang tampak sendiri itu memang mengasyikkan, kebebasannya absolut mungkin ini yang membuat iri perempuan lainnya.eh apa hubungannya ya mengolah wortel dan status kesendirian? hahhahaha...babahin (biar saja)... wortel adalah menu sarapan saya yang (sedang) baru setelah menenggak air putih di pagi hari, rentetan ritual pagi mandi-kuras perut-bakar tembakau sintetis - daaaaaaaannnn WORTEL #taraaaaa....

nah kembali ke topik mengolah wortel setiap pagi, seperti dapat undian tiap hari saya punya kesempatan menikmati wortel yang berkualitas prima. saya sebut prima karena wortel ini sudah terbukti menjadi varietas unggul, disukai perempuan dari berbagai golongan, kasta, latar belakang, kadar kecantikan, berbagai ukuran BH bahkan miniset dan yang paling utama tingkat KECERDASAN...hahahahhahaha.

gara-gara wortel, pagi dinanti
pagi seringkali menjadi sahabat bagi sebagian orang dan juga musuh buat orang-orang yang tidak masuk golongan morning person. saya sih ada di antaranya, biasa saja menyambut pagi. tidak benci pada pagi ataupun suka sekali jika pagi datang. tetapi semenjak mendapat wahyu, yaitu wortel yang dikirim dari surga (gang 5 atau 6 ya? saya lupa alamat lengkapnya) saya jadi suka pagi. menunggunya bahkan. kalau bisa hari berhenti di pagi...

wortel dan pagi menjadi paduan yang asik. membuka lagi catatan resep yang dibuat sendiri bukan resep turun temurun dari leluhur..hahahahaha. just like the first...sungguh, asli, sumprit! wortelnya spesial karena sudah diperam bertahun-tahun, jadi bisa membayangkan kan kalau wine yang menahun, membakar saluran yang dilewatinya dan mengirim kode-kode ke otak bahwa itu nikmat (sekali).

aroma? pernah cium wortel mentah kan? baunya khas sekali. nah itu yang mantap, wangi anyir wortel itu yang gak dipunyai sayur atau buah yang lain. rasa? gigit saja ujungnya dan nikmati rasanya, #jengjeng nggak sadar kalau sudah ada di pangkal. lagi? tunggu besok pagi lagi ya!

gara-gara wortel, pagi dinanti


No comments:

Post a Comment